Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

2009/06/05

Vitamin

Vitamin B6 dan Tidur

By : Wahyudin Sitorus

Student of Pharmacy Faculty (Clinic And Community), Universitas Sumatera Utara

Sering kita mendengar sesorang mengeluh mengenai tidur. Saya pernah mendegar keluhan seorang Bapak bahwa selama sebulan belakangan saat bertemu dengan bapak itu, beliau mengatakan bahwa dia sangat sulit untuk bisa tidur. Dia mengatakan dia baru bisa tidur kadang setelah jam lima subuh, kemudian setelah jam enam dia sudah terjaga lagi. Ada juga keluhan yang berupa sangat sulit untuk mempertahankan tidur. Baru beberapa waktu tertidur tiba-tiba orang tersebut terbangun, dan sulit untuk dapat tidur kembali.

Banyak faktor yang menyebabkan kualitas tidur seseorang itu terganggu. Faktor tersebut bisa berasal dari eksternal maupun dari internal. Selain itu faktor usia juga sangat berpengaruh terhadap siklus tidur sesorang. Semakin tua usia biasanya semakin tinggi prevalensi untuk terjadinya gangguan tidur.

Faktor internal yang dapat mempengaruhi siklus tidur seseorang misalnya adalah hormone yang mengatur siklus tidur, penyakit yang diderita misalnya asma yang dapat mengganggu jika kambuh saat sedang tertidur.

Sedangkan faktor eksternal yang dapat menyebabkan gangguan tidur misalnya beban kerja yang berat yang dapat menyebabkan stress, suasana lingkungan tempat tidur, radiasi sianar elektromagnetik gelombang mikro seperti radiasi yang dihasilkan Microwave oven, HP keluaran baru yang mempunyai frekuensi tinggi dan banyak lagi faktor lainnya.

Disini penulis akan meninjau penyebab terjadinya gangguan tidur akibat terjadinya gangguan internal (hormone), dan bagaimana hubungannya dengan Vitamin B6.

Hormone yang dibahas disini adalah hormone melatonin. Nama kimia dari hormone ini adalah N-5-Metoksil-N-Asetil-Triptamin. Hormone ini dilepaskan oleh kelenjar pineal. Selain itu hormone ini juga dilepaskan pada retina dan gastrointestinal (saluran cerna). Hormone ini berperan dalam pengaturan irama sirkadian, yang akan mengatur siklus tidur kita.

Hormone melatonin disintesis (dibentuk) dari triptopan. Triptopan adalah salah satu asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh. Triptopan akan megalami proses metabolisme sebelum menjadi melatonin. Dalam tahapan metabolism inilah nantinya dibutuhkan vitamin B6 sebagai koenzim.

Dalam proses pembentukannya L-Triptopan akan diubah menjadi L-5-hidroksitriptopan menggunakan enzim triptopan hidroksilase. Kemudian L-5-hidroksitriptopan akan diubah menjadi 5-hidroksi triptamin (serotonin) menggunakan enzim yang berfungsi sabagai dekarboksilase. Pada proses inilah dibutuhkan vitamin B6 yang akan menghilangkan gugus karboksilat pada senyawa L-hidroksi triptopan, sehingga terbentuk serotonin. Tahap selanjutnya serotonin akan mengalami asetilasi menggunakan enzim 5-HT N-asetilase, sehingga terbentuk senyawa N-asetil serotonin. Kemudian selanjutnya lagi senyawa N-asetil serotonin akan diubah menjadi melatonin oleh enzim hidroksi indol O-metiltransferase, maka dengan demikian selesailah tahapan pembentukan melatonin.

Kita lihat pada proses tersebut vitamin B6 berperan dalam tahap saat akan pembentukan serotonin yaitu pada proses dekarboksilase L-5-hidroksitriptopan. Maka apa yang akan terjadi jika mengalami defisiensi (kekurangan) vitamin B6?

Pembentukan serotonin dan melatonin tentunya akan terganggu jika terjadi defisiensi vitamin B6. Dan apa pula yang akan terjadi jika terjadi gangguan pembentukan melatonin? Jika ada gangguan pada produksi melatonin maka yang terjadi adalah terganggunya irama sirkadian yang berfungsi sebagai jam biologis yang mengatur siklus tidur kita.

Referensi

- Goodman & Gilman's The Pharmacologic Basis of Therapeutics - 11th Ed. (2006)

- Harper’s Illustrated Biochemistry a LANGE medical book twenty-sixth edition.(2003)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kunjungi Juga