Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

2010/03/15

PENYAKIT REFLUKS LAMBUNG-KERONGKONGAN (Gastroesophageal Reflux Disease)

By Wahyudin Sitorus

PENDAHULUAN

Penyakit Refluks Gastroesofagus yaitu naiknya kembali makanan yang sudah berada di lambung ke daerah kerongkongan (esophagus). Seharusnya secara normal makanan yang sudah kita makan tidak lagi naik ke esophagus, kecuali disebabkan oleh faktor tertentu. Peristiwa naiknya makanan ini adalah bentuk gerakan mundur yang berlawanan dengan gerakan esophagus. Apabila refluks terjadi berulang kali dalam waktu yang lama akan menyebabkan peradangan pada mukosa saluran kerongkongan (esophagus).2(263) PRD tidak hanya disebabkan oleh penyakit yang terjadi pada kerongkongan, tetapi bisa juga disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan penyakit paru-paru atau tenggorokan, inilah yang dikenal sebagai atifikal PRD (ekstraesofageal PRD).1(555) Dengan demikian PRG bukan hanya disebabkan oleh gangguan yang terjadi pada saluran cerna, tetapi berkaitan juga dengan organ disekitarnya. PRG dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu : (1) erosive esophagitis, (2) non-erosive reflux disease, and (3) Barrett’s esophagus.3(257)

Berkurangnya kekuatan sfingter kerongkongan bagian bawah sangat berperaan pada proses perkembangan PRG. Selain itu ada juga faktor lain yang berperan pada proses PRG yaitu terganggunya faktor pertahanan yang secara normal terdapat pada mukosa(faktor anatomi, clearance kerongkongan, pertahanan mukosa, dan pengosongan lambung). Faktor-faktor agresif (asam lambung, pepsin, asam empedu dan enzim pancreas) mungkin juga berperan dalam perkembangan PRD.3(135)

EPIDEMIOLOGI

PRG bisa terjadi pada semua range usia, tetapi lebih umum terjadi pada orang yang berusia di atas 40 tahun.1(555) Namun, Prevalensi dan insidensi PRG sulit diprediksi, karena gejala yang timbul tidak selalu berhubungan dengan keparahan penyakit, juga karena masih kurangnya metode umum untuk menegakkan diagmosis, selain itu juga karena masyarakat biasanya jarang pergi ke dokter untuk melakukan cek kondisi kesehatannya.3(135) Rata-rata 20% penduduk Amerika Serikat dewasa mengalami gejala GERD setidaknya sekali seminggu. 7

Prevalensi PRG bervariasi tergantung letak geografis, tetapi angka tertinggi terjadi di Negara Barat.1(555) Trend prevalensi GERD di Asia meningkat. Di Hongkong meningkat dari 29,8% (2002) menjadi 35% (2003). Sedangkan berdasarkan data salah satu rumah sakit di Indonesi, RSCM menunjukkan peningkatan signifikan dari 6% menjadi 26% dalam kurun waktu 5 tahun. Asian Burning Desire Survey (2006) membuktikan bahwa pemahaman tentang GERD pada populasi di Indonesia adalah yang terendah di Asia Pasifik, hanya sekitar 1%, sedangkan di Taiwan mencapai 81% dan Hongkong 66%.9

Antara lali-laki dan perempuan tidak terdapat perbedaan insidensi yang begitu jelas, kecuali jika dihubungkan dengan kehamilan dan kemungkinan non-erosive reflux disease lebih terlihat pada wanita. Walaupun perbedaan jenis kelamin bukan menjadi faktor utama dalam perkembangan PRG, namun Barrett’s esophagus lebih sering terjadi pada laki-laki. 4(258)

Prevalensi obesitas dan kelebihan berat badan di Amerika menjadi 2 kali lipat akibat peningkatan risiko penyakit saluran ceran berkaitan dengan obesitas yang berdampak serius bagi orang Amerika sehat. Beberapa studi ilmiah diteliti dalam The American Journal of Gastroenterology edisi Agustus 2008 untuk menemukan kaitan antara obesitas dan risiko kanker kolorektal serta penyakit refluks gastroesofageal atau GERD.10

Untuk Mendapatkan Tulisan Ini selengkapnya tunggu terbit buku FARMAKOTERAPI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA HOLISTIC APPROACH...

1 komentar:

Kunjungi Juga