Sembilan puluh persen ibadah ada pada diam
Rasulullah SAW bersabda"Siapa yang banyak bicara, banyak pula salahnya. Siapa yang banyak salahnya, banyak pula dosanya. Siapa yang banyak dosanya, neraka adalah tempat yang pantas baginya".
Ali Bin Abi Thalib r.a. pernah berpesan pada putranya, Hasan, "Jagalah lidahmu, karena kebinasaan manusia berada pada kata-katanya".
Luqman al-Hakim berkata pada anaknya, "Wahai anakku, siapa yang mengasihi akan dikasihi, siapa diam akan selamat, siapa yang melakukan kebaikan akan beruntung, siapa yang melakukan keburukan akan berdosa, dan siapa yang tidak memelihara lidahnya akan menyesal".
Ada pula ahli hikmah berkata, "Meninggalkan kata-kata berlebihan membuahkan kata-kata hikmah.Meninggalkan pandangan yang berlebihan meninggalkan kekhusyuan dan rasa takut. Meninggalkan makan berlebihan membuahkan wibawa. Meninggalkan syahwat terhadap yang haram membuahkan KECINTAAN PADA ALLAH. Meninggalkan pencarian kesalahan orang lain membuahkan kebaikan diri sendiri. Meninggalkan prasangka buruk terhadap Allah menyingkirkan keraguan, kemusyrikan, dan kemunafikan".
Dari artikel motivasi saya baca, "Butiran mutiara indah hanya bisa tercipta bila kerang mutiara mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sekali ia membuka lebar-lebar cangkangnya, maka pasir dan kotoran laut akan segera memenuhi mulutnya".
195@ telaga air mata
Memang benar ada saat-saat kita sangat dianjurkan untuk diam, karena saat itu kita akan sangat sulit untuk mengontrol kata-kata yang kita luncurkan dari mulut kita. Misalnya saat sedang marah.
Sekali kata-kata meluncur, tidak akan bisa ditarik kembali. So, pilih mana, diam atau berkata-kata buruk atau lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar