Konsep imunologi dikembangkan dari suatu pemikiran adanya perlawanan tubuh terhadap infeksi ulang. konsep ini telah diketahui sejak berabad yang lalu, dimana seorang penderita yang sembuh dari suatu penyakit diikuti oleh kemampuan penderita tersebut melawan infeksi ulang.
Misalnya di negeri Cina para tabib menggunakan kerak cacar, dengan cara menyuruh penderita menghirup kerak cacar.
di Timur Tengah para tabib menggunakan kerak cacar juga untuk mencegah penyakit cacar digunakan untuk bahan kosmetik dengan maksud untuk mencegah serangan penyakit cacar terutama untuk putri-putri raja. konsep primitif ini berlangsung sampai pada abad-18.
Pelopor Konsep Imunologi Modern
1. Edward Jenner
Pada saat menjadi mahasiswa kedokteran melakukan inokulasi (penanamaan) kerak cacar sapi pada seseorang ternyata dapat melindungi orang tersebut dari serangan penyakit cacar.
2. Louis Pasteur
Melakukan penyelidikan pengembangan teknik pembiakan mikroorganisme secara invitro sehingga ditemukan vaksin.
3. Robert Koch
Menemukan Basil Tuberkulosis kemudian mengembangkannya dalam bentuk vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit tuberkulosis.
4. Roux dan Yersin
Kedua Sarjana ini melakukan dasar-dasar penemuan antitoksin. Roux dan Yersin mengisolasi basil difteri. Hasil dari isolasi ini ditemukan toksin. Kemudian toksin ini ditemukan toksin kemudian toksin itu oleh Von Behring dan Kitasato diinokulasikan pada hewan percobaan, kemudian diambil serum hewan percobaan. Ternyata di dalam serum terdapat suatu zat yang dapat menetralkan toksin, disebut antitoksin. Anti toksin ini dapat dipindahkan lagi ke hewan/ tubuh lain yang belum pernah menerima toksin.
5. Pfeiffer dan Bordet
Kedua ahli in menemukan suatu zat dalam serum berbeda dari anti bodi tetapi ikut dalam proses penghancuran bakteri, zat tersebut dinamakan komplemen.
6. Paul Erlich
Mengembangkan teori Humoral, yaitu pengaruh zat kimia yang dikeluarkan sel untuk pembentukan antibodi.
7. Elie Metchnikoff
Mengembangkan teori seluler yaitu pengaruh biologi sel pada reaksi/ perlawanan tubuh atau hospes terhadap benda asing. Teori yang dikembangkan oleh Erlich dan Metchnikoff saling terkait karena dalam tubuh manusia baik faktor seluler maupun humoral saling tergantung.
Misalnya di negeri Cina para tabib menggunakan kerak cacar, dengan cara menyuruh penderita menghirup kerak cacar.
di Timur Tengah para tabib menggunakan kerak cacar juga untuk mencegah penyakit cacar digunakan untuk bahan kosmetik dengan maksud untuk mencegah serangan penyakit cacar terutama untuk putri-putri raja. konsep primitif ini berlangsung sampai pada abad-18.
Pelopor Konsep Imunologi Modern
1. Edward Jenner
Pada saat menjadi mahasiswa kedokteran melakukan inokulasi (penanamaan) kerak cacar sapi pada seseorang ternyata dapat melindungi orang tersebut dari serangan penyakit cacar.
2. Louis Pasteur
Melakukan penyelidikan pengembangan teknik pembiakan mikroorganisme secara invitro sehingga ditemukan vaksin.
3. Robert Koch
Menemukan Basil Tuberkulosis kemudian mengembangkannya dalam bentuk vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit tuberkulosis.
4. Roux dan Yersin
Kedua Sarjana ini melakukan dasar-dasar penemuan antitoksin. Roux dan Yersin mengisolasi basil difteri. Hasil dari isolasi ini ditemukan toksin. Kemudian toksin ini ditemukan toksin kemudian toksin itu oleh Von Behring dan Kitasato diinokulasikan pada hewan percobaan, kemudian diambil serum hewan percobaan. Ternyata di dalam serum terdapat suatu zat yang dapat menetralkan toksin, disebut antitoksin. Anti toksin ini dapat dipindahkan lagi ke hewan/ tubuh lain yang belum pernah menerima toksin.
5. Pfeiffer dan Bordet
Kedua ahli in menemukan suatu zat dalam serum berbeda dari anti bodi tetapi ikut dalam proses penghancuran bakteri, zat tersebut dinamakan komplemen.
6. Paul Erlich
Mengembangkan teori Humoral, yaitu pengaruh zat kimia yang dikeluarkan sel untuk pembentukan antibodi.
7. Elie Metchnikoff
Mengembangkan teori seluler yaitu pengaruh biologi sel pada reaksi/ perlawanan tubuh atau hospes terhadap benda asing. Teori yang dikembangkan oleh Erlich dan Metchnikoff saling terkait karena dalam tubuh manusia baik faktor seluler maupun humoral saling tergantung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar