Hari-hari ku hidup di kota ini bisa dikatakan sangat bergantung pada angkutan umum ini untuk bisa bergerak ke kampus, tempat magang, atau tempat lainnya, karena ane belum sanggup membeli kenderaan sendiri.
Dalam sehari bisa menghabiskan waktu 1 sampai 2 jam di angkot, untuk betangkat pergi dan pulng dari kampus, tempat magang maupun rumah sakit. Ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari hidup beberapa jam di angkutan umum ini.
Kebanyakan diantra kita cenderung lebih mementingkan diri sendiri
Faktanya seperti ini. Coba Anda jawab dengan jujur, seandainya saat menaiki angkot, dan tempat duduknya masih kosong, artimya Anda afalah penumpang pertama angkot tersebut, dimanakah anda akan duduk? Berdasarkan hasil pengamatan ku, kebanyakan orang-orang akan duduk persis di dekat pintu, bukan mengisi tempat duuk sebelah belakang. Apakah anda demikian?
Ini merupakan salah satu indikator yang mencerminkan keseharian hidup seseorang yang cenderung untuk mementingkan diri sendiri. Seandainya dia duduk langsung kr brlakang, tentu penumpang lain tidak akan susah untuk masuk mengisi tempat duuk yang dibelakang. Dia, hanya memikirkan agar gampang saat naik dan turun untuk dirinya sendiri.
Merokok di dalam angkot
Ini lagi salah satu etika yang kurang baik yang sangt sering ku temukan di angkot. Dengan enaknya dan tanpa ada merasa bersalah sedikit pun, para perokok dengan enaknya menebar polusi udara di dalam angkot. Tanpa memikirkan orang-orang yang tidak merokok merasa tersiksa dengan ulahnya. Bahkan, jika ada anak-anak dalam angkot teraebut yang tidak merokok menjadi turut menghirup racun yang dihembuskn perokok yang tidak tahu diri. Mau bagaina lagi, ini negara bebas, manusia seolah-olah bebas melkukan baik yang benar maupun yang salah, semua terserah gua. Seandainya, kalau bisa, boleh saja mereka merokok di angkot maupun tempat umum, tapi asapnya telan abis, jangan ada yang dibuang sedikit pun.
Berpakaian tidak semestinya
Biasanya ini banyak terjadi pada perempuan. Berbusana terlalu ketat, dan baju terlalu pendek. Kadang aku heran juga melihat wanita, dari gayanya, kadang sebahagian ku lihat mereka merasa risih sendiri dengan pakaian minimnya, namun kok masih dgunakan.
Misal, saat akan turun dari angkot, kita pasti tidak bisa berdiri penuh, dan harus membungkuk, karena atap angkot yang rendah. Wanita dengan pakaian yang pendek tersebut tangannya pasti menarik-narik pakaiannya yng sebelah belakang, karena tersingkap saat merunduk. Berarti sebenarnya hati kecilnya menantang kondisi yang demikian. Aneh.
Selain itu, misal wanita dengan pakaian bagian atasnya tidak penuh tertutup, saat merunduk turun dari angkot juga melakukan hal yng sama, tangannya melakukan perlindungan untuk menutup (maaf) buah dadanya dengan tangannya. Berarrti, hati kecilnya juga sebenarnya menntg kondisi demikian. Tapi kok masih dipakai. Aneh.
Tidak membayar ongkos dengan tarip yang sesuai bahkan tidak bayar ongkos
Hal ini memang jarang ku temukan, tapi pern terjadi. Seorang penumpang yang membayar ongkos tidak sesuai, sehingga sqng sopir marah-marah setelh menerima ongkos tersebut. Sebaliknya juga pernah terjafdi, bahkan aku yang alqmi sendiri. Hehehe.. Jadinya aku yang memaki-maki sang sopir dalam hati.
Lain lagi, ada penumpang yang turun dengan mengatakan belakng ya bang. Hahaha.. Pernah suatu ketika, naik qngkot yang sopirnya pernah dikibuli penumpang bayar belakang, sampai penumpang turun semua, tak satu pun yang membayar ongkos yng turun bayar belakng. Sehingga dia tersadar bahwa dia telah kena tipu. Hhehe..
Jadi, suatu hari aku duduk di depan, dekat pak sopir, adalah seorang penumpang yg turun dengan bayar belakang. Lantas sopir dengan cepat membalas, ada orangnya kan, bukan kaca belakang! Hahahhaha... Aku hanya srnyum2 dan sedikit ketawa. Sopir langsung bilang pernah ada kejadian bayar belakang, yang bayar kaca belakang. Hahaha..
Published with Blogger-droid v2.0.10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar