Berikut nomor HP dokter spesialis saraf yang diberikannya
0821 6523 9990 dan 0852 7062 7994.
Pengalaman ini sebetulnya ingin
langsung ku tulis kemarin saat sampai di rumah, tapi karena badan sudah capek,
ku langsung tertidur, jadinya sekarang baru sempat menulisnya. Sengaja aku
berbagi pengalaman ini, agar siapa pun yang membaca tulisan ini menjadi waspada
dengan modus penipuan yang beragam saat ini.
Tanggal 14 Maret 2013, PKP di KF 27
dapat shift sore, maka keluarnya jam 10 malam.
Biasanya kalau pulang PKP malam aku
tak pernah berjalan melalu jalur ini (Palang Merah-Putri Hijau). Jalur yang
pernah aku jalani berjalan malam sendiri (Palang Merah-Sisinga Mangaraja/Makam
Pahlawan).
Suasana disekitaran masih ramai, kenderaan masih banyak
berlalu lalang, dan kafe-kafe, tempat minum kopi masih ramai denga
pengunjungnya. Aku berjalan sampai di sekitaran merdeka walk kira-kira 7-10
menit, dan Merdeka walk juga masih ramai. Orang-orang pulang kerja yang sedang
menunggu angkot juga banyak terlihat di persimpangan dekat depan hotel Inna
Deli.
Aku hanya berjalan terus di trotoar, jalan putrid hijau. Hotel
JW Marriot sudah semakin terlihat dekat.
Aku terus berjalan, hingga sampailah antara Capital Building
dengan Deli Plaza. Tiba-tiba datang dari belakang seorang anak muda mengenderai
mio, dan berhenti di depan ku.
Maka terjadilah percakapan dengan anak muda tersebut
(Mr.X).
Mr X, “Mas, ini benar jalan Putri hijau kan?”
Aku, “Iya benar” jawab ku singkat.
Mr X, “saya lagi nyari alamat dokter saraf, dia pernah
bantu ibu saya, tapi saya tidak tahu alamatnya”. Sambil dia menyodorkan kertas
bertuliskan nomor HP dan alamat tanpa ada nomor rumah, dan nama dokter yang
tertulis di kertas tersebut aku lupa.
Ku ambil kertas
tersebut (karena waktu itu aku belum ada kecurigaan bahwa Mr X tersebut penipu).
Saat aku membaca kertas tersebut, entah kenapa tiba-tiba kok dia menanya aku
marga apa, dan dia langsung berbicara bahasa batak karena dia tahu aku marga
sitorus, dan Mr X tersebut langsung ramah, dan bilang bahwa aku tulangnya,
karena dia marga sitanggang katanya. Dia langsung Tanya tujuan ku kemana, dan
dia bahkan menawarkan untuk mengantarkan sampai ke depan JW Marriot.
Kemudian, dia minta
tolong untuk menghubungi nomor yang tertulis pada kertas tersebut. Ku coba
hubungi nomor yang pertama, tidak aktif, dan langsung ku hubungi nomor yang
kedua, aktif.
Saat setelah aku tes
hubungi no yang kedua tersebut, dia langsung mengeluarkan HP nya, dan melepas
kartu dari hp nya, dan meminta pinjam HP ku.
Aku gak mau meminjamkan
hp ku padanya, karena kebetulan pulsa ku juga masih ada, dan bisa untuk
menanyakan alamat yang diberikannya. Ku bilang, aku saja yang menghubungi
langsung.
Apa yang terjadi
setelah itu.
Ku rasa lucu juga.
Kok malah dia marah.
Payah kali kau lae, katanya, dan, meminta kembali kertas yang diberikannya, dan
langsung pergi melaju.
Aku cuma heran, dan
terdiam sejenak. Ini orang aneh fikirku, minta tolong kok malah mau ditolong,
tiba-tiba marah-marah.
Setelah itu, aku
lanjutkan lagi perjalananku. Sambil sedikit tertawa dan merasa lucu dan baru
tersadar bahwa aku hampir saja jadi korban si TUTI (tukang tipu).
Dari awal, aku tak
menaruh kecurigaan dengan orang tersebut, karena dia terlihat seolah-olah
memang kebingungan mencari alamat tersebut. Tersadarnya, ya setelah dia pergi
sambil marah-marah itu.
Hehehhehe…., Si TUTI
gagal menggombal aku, fikir ku.
Alhamdulillah, Allah
masih melindungiku, karena dari awal aku memang ingin membantu orang tersebut,
karena dia sudah minta tolong, dan aku coba berikan pertolongan untuk menelepon
nomor yang diberikannya. Dan, entah kenapa ada dorongan yang kuat untuk tidak
meminjamkan hp ku, saat dia mengeluarkan kartu hp nya. Dan akhirnya, ketahuan
sendiri bahwa dia tersebut seorang penipu, karena dia marah saat aku tak mau
meminjamkan hpku.
Seandainya aku
pinjamkan hp ku dengan orang tersebut, aku yakin orang tersebut akan membawa
kabur itu hp.
Hati-hati dan
waspadalah, sangat beragam modus pencurian dan penipuan saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar