Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

2013/03/15

Hampir Saja Jadi Korban si TUTI

Berikut nomor HP dokter spesialis saraf yang diberikannya 0821 6523 9990 dan 0852 7062 7994.

Pengalaman ini sebetulnya ingin langsung ku tulis kemarin saat sampai di rumah, tapi karena badan sudah capek, ku langsung tertidur, jadinya sekarang baru sempat menulisnya. Sengaja aku berbagi pengalaman ini, agar siapa pun yang membaca tulisan ini menjadi waspada dengan modus penipuan yang beragam saat ini.

Tanggal 14 Maret 2013, PKP di KF 27 dapat shift sore, maka keluarnya jam 10 malam.

Biasanya kalau pulang PKP malam aku tak pernah berjalan melalu jalur ini (Palang Merah-Putri Hijau). Jalur yang pernah aku jalani berjalan malam sendiri (Palang Merah-Sisinga Mangaraja/Makam Pahlawan).

 Keluar dari apotek, ambil HP, aktifkan internet dan GPS. Setelah ku cek, jarak dari tempat ku berdiri (depan apotek) sampai tujuan (depan hotel JW Marriot) kira-kira lebih kurang 1,2 kilometer. Masih bisa ditempuh dengan berjalan kaki, dan bisa sambil melihat-lihat suasana malam kota fikirku. Akhirnya ku putuskan untuk berjalan kaki saja.

Suasana disekitaran masih ramai, kenderaan masih banyak berlalu lalang, dan kafe-kafe, tempat minum kopi masih ramai denga pengunjungnya. Aku berjalan sampai di sekitaran merdeka walk kira-kira 7-10 menit, dan Merdeka walk juga masih ramai. Orang-orang pulang kerja yang sedang menunggu angkot juga banyak terlihat di persimpangan dekat depan hotel Inna Deli.

Aku hanya berjalan terus di trotoar, jalan putrid hijau. Hotel JW Marriot sudah semakin terlihat dekat.

Aku terus berjalan, hingga sampailah antara Capital Building dengan Deli Plaza. Tiba-tiba datang dari belakang seorang anak muda mengenderai mio, dan berhenti di depan ku.

Maka terjadilah percakapan dengan anak muda tersebut (Mr.X).
Mr X, “Mas, ini benar jalan Putri hijau kan?”
Aku, “Iya benar” jawab ku singkat.
Mr X, “saya lagi nyari alamat dokter saraf, dia pernah bantu ibu saya, tapi saya tidak tahu alamatnya”. Sambil dia menyodorkan kertas bertuliskan nomor HP dan alamat tanpa ada nomor rumah, dan nama dokter yang tertulis di kertas tersebut aku lupa.

Ku ambil kertas tersebut (karena waktu itu aku belum ada kecurigaan bahwa Mr X tersebut penipu). Saat aku membaca kertas tersebut, entah kenapa tiba-tiba kok dia menanya aku marga apa, dan dia langsung berbicara bahasa batak karena dia tahu aku marga sitorus, dan Mr X tersebut langsung ramah, dan bilang bahwa aku tulangnya, karena dia marga sitanggang katanya. Dia langsung Tanya tujuan ku kemana, dan dia bahkan menawarkan untuk mengantarkan sampai ke depan JW Marriot.
Kemudian, dia minta tolong untuk menghubungi nomor yang tertulis pada kertas tersebut. Ku coba hubungi nomor yang pertama, tidak aktif, dan langsung ku hubungi nomor yang kedua, aktif.
Saat setelah aku tes hubungi no yang kedua tersebut, dia langsung mengeluarkan HP nya, dan melepas kartu dari hp nya, dan meminta pinjam HP ku.
Aku gak mau meminjamkan hp ku padanya, karena kebetulan pulsa ku juga masih ada, dan bisa untuk menanyakan alamat yang diberikannya. Ku bilang, aku saja yang menghubungi langsung.

Apa yang terjadi setelah itu.
Ku rasa lucu juga.
Kok malah dia marah. Payah kali kau lae, katanya, dan, meminta kembali kertas yang diberikannya, dan langsung pergi melaju.
Aku cuma heran, dan terdiam sejenak. Ini orang aneh fikirku, minta tolong kok malah mau ditolong, tiba-tiba marah-marah.

Setelah itu, aku lanjutkan lagi perjalananku. Sambil sedikit tertawa dan merasa lucu dan baru tersadar bahwa aku hampir saja jadi korban si TUTI (tukang tipu).
Dari awal, aku tak menaruh kecurigaan dengan orang tersebut, karena dia terlihat seolah-olah memang kebingungan mencari alamat tersebut. Tersadarnya, ya setelah dia pergi sambil marah-marah itu.

Hehehhehe…., Si TUTI gagal menggombal aku, fikir ku.
Alhamdulillah, Allah masih melindungiku, karena dari awal aku memang ingin membantu orang tersebut, karena dia sudah minta tolong, dan aku coba berikan pertolongan untuk menelepon nomor yang diberikannya. Dan, entah kenapa ada dorongan yang kuat untuk tidak meminjamkan hp ku, saat dia mengeluarkan kartu hp nya. Dan akhirnya, ketahuan sendiri bahwa dia tersebut seorang penipu, karena dia marah saat aku tak mau meminjamkan hpku.
Seandainya aku pinjamkan hp ku dengan orang tersebut, aku yakin orang tersebut akan membawa kabur itu hp.
Hati-hati dan waspadalah, sangat beragam modus pencurian dan penipuan saat ini.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kunjungi Juga