Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

2013/11/09

Terbang Pertama Kali

Ini merupakan pengalaman pertama aku menggunakan transportasi udara, yaitu penerbangangan Medan-Jambi. Perjalanannya melalui Medan-Batam-Jambi, kenapa gak langsung Medan-Jambi aku juga gak tahu kenapa. Hehehe...

Tiket penerbangan pertama ini perusahaan tempat aku bekerja yang membelikan, dan dikirim kepada ku melalui email. Jadi, aku tak boleh memilih aku harus terbang menggunakan maskapai apa yang ku mau. Hahaha..

Pada tiket tertera jadwal keberangkatan 4 November 2013 jam 07.00, menggunakan maskapai yang ada kepala singa berwarna merah.

Setelah mendapat tiket, aku langsung browsing di internet mengenai pelayanan yang diberikan oleh maskapai ini pada pelanggannya. Ongkos terbang menggunakan maskapai ini masuk kategori murah dibanding maskapai lainnya. Menggunakan armada boeing dan sudah ada penerbangan internasional ke beberapa negara tetangga.

Beberapa hari sebelum berangkat, aku pulkam dulu. Di kampung aku ziarah, membersihkan kuburan atok dan kuburan keluarga lainnya. Selain itu, kebetulan hari selasa masih di kampung, aku mengerjakan aktivitas yang sering kulakukan dulu saat masih sd hingga tsanawiyah, yaitu numbuk bumbu pecal. Apalagi, aku berencana mau kasi bumbu pecal tuk kakak di medan.

Tiga atau empat hari sebelum berangkat aku lupa, koper sudah dibeli. Sebagian barang-barang yang akan dibawa sudah mulai ku masukkan dalam koper.

Pada tiket, untuk penerbangan domestik, penumpang harus sudah sampai minimal 90 menit sebelum jadwal keberangkatan, jadi paling tidak jam 5 harus sudah sampai bandara. Dengan kata lain, jam 4 pagi aku harus sudah bangun untuk siap-siap berangkat.

Pada tanggal 4 November 2013 pagi, harus bangun jam 3 dan memeriksa kembali barang bawaan, jngan sampai ada yang tertinggal cuy.. soalnya jarak yang mau dituju jauh, hingga ribuan km dari medan.

Bukan sekedar kebetulan, Allah yang sudah mengatur semua, rencananya aku hanya akan berangkat sendiri ke bandara, namun tidak jadi,karena kebetulan abang sepupu sedang di Medan, jadi beliau yang panggilkan taxi dan dia serta adik ku yang paling kecil ikut mengantarkan ke bandara.

Gila cuyy...!! Pas mau bayar ongkos taxi aku terkejut... Pertama ku serahkan uang 50 ribuan, karena taxinya tidak pake argo. Kuranglah ini lae, kata supir taxi. Biasa 150 ribu, katanya. Dengan berat hati, karena aku cuma pegang uang pas-pasan, ku ambil lagi uang dari dompet, nambahinnya. Sialan ni supir taxi, fikirku.
Meskipun sebenarnya, semua biaya transport tambahan saat perpindahan ke jambi akan diganti perusahaan, namun, itukan dibayar bersamaan dengan saat gajian setelah bekerja sebulan. Hahaha...
Akhirnya, minjam uang lagi deh dan minta dari orang tua lagi dengan perasaan yang gimana gitu... Yaa.. sebenarnya sih, ortu bilang klo gak ada uang lagi, jangan sampe gak makanlah di rantau, ya ditelpon aja biar ditransper lagi uangnya.. hehehee...

Aku bawa satu kuper ukuran sedang, satu tas ransel, dan satu tas sandang kecil.

Begitu nyampe di bandara adik dan abang sepupu ambil kesempatan tuk foto. Foto dulu sekali bro, kata mereka. Tapi aku malas tuk foto-foto, mereka aja yang ku ambil fotonya.

Setelah foto, ngobrol-ngobrol sebentar dengan mereka di gerbang masuk tempat check in. Setelah kami rasa obrolan sudah cukup dan aku harus segera check in, kami berpisah. Aku masuk ke dalam dan adik serta abang sepupu, pulang.

Gitu masuk bandara kebingungan, gak tau gimana dan di mana check in. Maklum, ini kali pertama, fikir ku... wkwkwk...

Aku bawa santai aja, haha... Kebetulan loket maskapai tempat aku akan check in ternyata dekat dengan pintu masuk. Aku sempat berdiri 5-10 menit untuk melihat-lihat suasana. Namun, tak satu pun monitor yang kulihat menunjukkan jadwal keberangkatan yang sama dengan tiket yang ku pegang.

Aku tetap saja terus berdiri, hingga ada seorang petugas bandara yang sedang merapikan kembali troli yang dipakai penumpang lewat. Aku beranikan diri tuk bertanya. Huhui...

Setelah dia melihat tiket ku, dia langsung membawa koper ku, dan mengajak aku menuju loketnya. Ternyata, loketnya ada dua baris, dan aku hanya melihat yang sebelah depan saja. Tempat aku check in rupanya di loket baris yang satu lagi. Koperku masuk bagasi dan dua tas yang lain ku bawa ke kabin.

Orang tersebut mengantar aku hingga ke pintu ruang tunggu keberangkatan dan pengecekan akhir. Sebelum berangkat masih sempat tuk sholat subuh. Setelah sholat, aku langsung menuju ruang tunggu.

Cukup lama juga aku menunggu di ruangan tersebut. Hingga jam 7, baru penumpang dipersilahkan melakukan pengecekan akhir di bandara dan langsung memasuki pesawat.

Kurang lebih pukul 07.30, pesawat mulai berjalan di landasan pacu, berjalan mencari ancang-ancang terbang. Hanya bisa berdoa agar perjalan selamat.

Mula-mula pesawat berjalan perlahan, namun saat pesawat akan lepas landas kecepatannya sangat tinggi, hingga perlahan-lahan pesawat naik, dan mulai terasa melayang. Pemandangan di bawah pun semakin luas dan jauh. Sungai hanya terlihat seperti ular yang panjang dan berkelok. Hingga tiba di atas ketinggian awan, maka yang terlihat hanya putih, dan sesekali terlihat bentangan laut yang luas.

Saat perjalanan Medan-Jambi, cuaca cukup bersahabat, tidak ada awan hitam. Goncangan ringan terjadi saat pesawat melintasi gumpalan awan. Namun, perjalanan Batam-Jambi, cuaca sempat mendung. Pesawat harus menembus awan hitam. Goncangannya ternyata lebih kuat.
Namun, perjalanan akhirnya sampai juga di jambi dengan selamat.

Tapi, ada yang membuat kesal, bagasi, koper ku robek. Gak tahu tuh dibuat gimana sama petugasnya. Untung saja isi koper tidak sampai keluar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kunjungi Juga