Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

2013/09/28

KAMU SADARI TIDAK?

Banjir. Itulah yang terjadi kalau hujan beberapa jam saja. Kekeringan. Itulah yang terjadi kalau kemarau hanya beberapa minggu saja. Panas. Lingkungan terasa sangat panas jika sudah malam hari (yang punya pendingin ruangan mungkin nggak merasakan ini). Ribut, Bising. Suara nyanyian yang berlalu-lalang di jalanan. Bau. Sangat menyesakkan, Buangan asap pabrik yang kian hari makin bertambah.

Air tak lagi menjadi sesuatu yang bisa menghilangkan dahaga. Berubah menjadi racun karena ulah manusia. Hujan tak lagi menjadi sebuah rahmat malah menjadi laknat, karena sudah mengandung kadar asam yang cukup tinggi, membuat bangunan mudah keropos dan membuat tanaman tak lagi subur. Air hujan tak lagi menjadi sebuah rahmat bahkan menjadi laknat, karena sungai tak lagi menjadi aliran untuk air, melainkan aliran sampah, sehingga dengan senang hati air akan mencari aliran baru, diantara rumah-rumah kita. Air hujan tak dapat lagi bertahan di dalam tanah, karena hutan sudah banyak yang berubah menjadi beton, sehingga air tetap menari-nari dipermukaan memporak-porandakan kita.

Masih dapatkah kita bernafas lega saat ini? Bagaimanakah komposisi udara yang kita hirup saat ini? Apakah kita saat ini menghirup gas yang justru menghambat terjadinya proses pembakaran zat-zat makanan di dalam tubuh kita? Saat di jalan, di dalam angkutan umum, masih banyak yang tega merokok, menambah parahnya polusi yang sudah disebabkan oleh asap kenderaan. Di sini, ditambah lagi dengan baunya udara akibat sumbangan buangan pabrik.

Siang hari terasa sangat panas. Bersambung hingga malam juga tetap panas meski pun matahari sudah bersembunyi. Bagi sebagian orang mungkin tidak merasakan ini, apa lagi yang memiliki pendingin udara. Bukan salah siapa-siapa, ini salah manusia juga. Pertumbuhan industri berbanding lurus dengan laju kerusakan hutan. Pertumbuhan industri berbanding lurus dengan meningkatnya sisa polusi gas buang karbondioksida, sementara, yang mengolah karbondioksida mejadi oksigen kembali sudah habis ditebang. Gas karbondioksida tetap bertahan dan berkumpul, membentuk sebuah lapisan di udara yang membuat sinar matahari yang memantul dari bumi kembali lagi ke bumi akibat gas ini. Malam akan terasa panas.

Belum lagi, Lumpur Lapindo yang terjadi di Sidoarjo Porong. Bumi secara terus menerus mengeluarkan material cair panasnya ke permukaan bumi. Ini akibat dari ulah sekelompok elit yang suka membolong-bolongi bumi untuk alasan energi. Suatu saat daerah di sekitar semburan lumpur panas tersebut akan amblas, karena keluarnya terus menerus ke permukaan material di bawahnya, sehingga tidak ada lagi material yang menopang bagian atasnya. Belum lagi seandainya tembok yang terus menerus ditinggikan itu amblas, kata teman ku mungkin bisa menenggelamkan satu kota.

Mungkin usia bumi ini tidak akan lama lagi?! :-/

28 September 2013

2 komentar:

  1. agan punya saran untuk mengatasi kasus lapindo???

    BalasHapus
  2. Trus apa solusinya
    Klo kita cma berpikir tpi tak berbuat
    Ap msih ad perbedaan antara tersangka dgn saksi nya
    Hmmmmm

    BalasHapus

Kunjungi Juga