Sangat ingin menulis, tapi tak ada inspirasi untuk menulis.
Ohhh... baru ingat. sebelum mata terlelap, dan semakin memori itu menghilang dari fikiran, sebaiknya ku tuliskan saja beberapa hasil diskusi dengan BM KF apotek Medan yang dapat ku ambil dan masih ku ingat.
Ini, kali kedua diskusi, tetap telat seperti diskusi yang pertama. Siapa yang telat?? Ya. Kamilah orang yang telat yang tidak disiplin waktu. Awal diskusi pun kami juga telat, dan pak BM saat itu langsung mengingatkan kami agar tepat waktu, karena beliau tidak suka dengan yang tidak disiplin.
Saat memasuki ruangan beliau, kami hanya memasang muka.bersalah, karena kami menyadari bahwa kami sudah telat,bahkan sudah lebih 30 menit, karena jam yqng kulihat di dinding ruangan beliau saat kami mulai duduk di kursi yang telah disediakan, jam sudah menunjukkan jam 1.45 siang.
Kali ini, beliau masih mengingatkan kepada kami kembali, agar benar-benar disiplin waktu.
Diskusi dimulai dari penyerahan logbook yang sudah ditandatangani oleh beliau. Lagi-lagi kena tegur, ada diantara kami yang tidak membuat nama pada logbook, termasuk aku, hehehehe...
Pembahasan mulai dari merchandising, pelaksanaan pelayanan kefarmasian saat ini, penjualan obat tanpa resep meski tidak masuk DOA, sampai pertanyaan studi kelayakan.
Pembahasan kali ini yang menarik bagi ku yaitu mengenai studi kelayakan. Apa yang disampaikan beliau mengenai studi kelayakan.
Studi kelayakan perlu dilakukan jika kita ingin membangun sebuah apotek, agar apotek yang kita bangun berada pada tempat dan kondisi yang tepat, sehingga dapat bertahan dan berkembang.
Di awali dari melakukan survey lokasi. Apakah disana terdapat praktek dokter. Jumlah dan kebiasaan hidup penduduk lingkungan sekitar paling tidak pada radius 5 kilometer. Selain itu bagaimana akses jalan, apakah merupakan jalur yang ramai dilalui oleh orang untuk pergi dan pulang kerja.
Masih banyak lagi penjelasan lain yang disampaikan beliau jika kita ingin memulai usaha apotek. Beliau selalu meyakinkan kami, usaha apotek ini sebebarnya akan maju, jika apoteker benar-benar sebagai pemilik sarana dan langsung terjun praktik di apotek tersebut secara total.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar