Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

2013/12/30

Parsial

Hari ini, senin 30 Desember 2013, seperti biasa di kantor diadakan upacara pagi. Tadi, terlambat memasuki lapangan upacara, eh salah ruang upacara, karena sempat bantu tuk ngeluarin barang yang akan diserahkan pada petugas ekspedisi. Ketika di tangga, dari ruangan telah terdengar sorak-sorai lagu kebangsaan perusahaan kami... Hahaha... Nyampe depan pintu, langsung saja ikut gabung dengan teman-teman lainnya.

Selesai nyanyi, seperti biasa ada sharing dari karyawan yang diganti setiap minggunya. Hari ini yang berbagi sharing adalah seorang karyawan yang sudah lama bergabung disini, dibanding saya yang belum nyampe 2 bulan.

Beliau memulai sharingnya dengan sebuah cerita tentang khutbah yang dilakukan seorang pengkhotbah pada suatu tempat yang tidak disebutkan secara spesifik.

Awalnya saya kira cerita ini mengenai perlunya disiplin, namun, bukan, lebih mengarah pada bagaimana cara kita mengambil sebuah keputusan agar tidak keliru.

Begini ceritanya. Pengkhutbah ini mungkin sedang menceritakan tentang setan.

Hingga, adalah pendengar yang datang terlambat, dan masuk pada daerah belakang.

Saat beliau hendak duduk, tiba-tiba sang pengkhutbah mengatakan bahwa di belakang ada setan, sembari menunjuk kearah bagian belakang. Lantas, orang yang baru masuk tersebut pindah ke bagian tengah. Lanjut, sang pengkhotbah menyebutkan di tengah ada setan. Lantas orang tersebut pindah lagi ke bagian samping. Lanjut lagi, kebetulan kemana orang tersebut pindah, sang pengkhotbah mengatakan disitu ada setan.. Hahaha...

Hingga, akhirnya saat dia mungkin sudah lelah, saat sang pengkhutbah mengatakan ada setan di setiap dia pindah, si pendengar malah membalas di situ juga ada setan. Sembari dia menunjuk sang pengkhutbah.. Hahaha..

Karena kebelumtahuan si pendengar mengenai topik khutbah tersebut, maka dia cepat dalam mengambil keputusan dan bertindak. Padahal, saat itu pengkhutbah sedang membahas tentang kemungkinan keberadaan setan itu ada dimana-mana saja. Hahaha...

Dengan demikian, kita harus menganalisa apa saja yang kita lihat, dengar dan rasakan, kemudian memikirkannya, dan mengambil tindakan. Tidak mengambil tindakan membabi buta.

jbi, 30 Des 13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kunjungi Juga