Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

2013/12/20

Tidak Ada Kata Mengeluh

Aku bersyukur hidup dalam keluarga besar. Dididik untuk hidup sederhana, bekerja keras, dan disiplin. Terima kasih buat ayah dan ibu serta guru, dosen, dan teman-teman yang telah memberi motivasi baik dengan perkataan maupun dengan tindakan nyata.

Setelah menyelesaikan kuliah, alhamdulillah, hanya sebulan menunggu sudah langsung mendapatkan pekerjaan. Hingga saya bisa bertemu dengan salah seorang regional operasional manager tempat perusahaan saya bekerja saat ini.

Sebelumnya, sudah dikabarkan, bahwa beliau akan datang ke cabang kami. Tentunya, banyak bayangan di dalam fikiran mengenai sosok beliau, beginilah, dan begitulah. Hehehe... ternyata, begitulah..

Orangnya tinggi, dan simpel, tak ada perbedaan dengan karyawan lain. Mobile phone nya, mungkin lebih baik punya petugas gudang (mungkin hp bagusnya gak dinampakin) hehehe...

Meski dalam waktu sebentar, banyak pelajaran yang diperoleh dari beliau, terutama keterbatasan fisik dan semangat kerja keras.

Saat, saya mengeluhkan lutut saya yang terasa nyeri kalau berlama-lama di ruang dingin dan mengangkat beban yang sedikit berat.

Lantas, beliau sedikit kecewa mungkin dengan keluhan yang kusampaikan, meskipun, sebenarnya hanya teman kantor yang tahu, karena suatu ketika aku pernah tidak masuk kerja sehari karena sakit tersebut. Orang tua saja sebenarnya tidak tahu, hehehe...

Seharusnya aku bersyukur, dengan kondisi fisik yang bisa dikatakan masih baik semua. Jika dibanding dengan bapak ROM, kondisi fisik mungkin lebih sempurna, namun semangatnya, di saat seusia dengan saya saat ini,beliau sudah menjadi kepala cabang, jadi malu saya. hahaha..

Dengan kondisi kedua kaki yang tidak sempurna, beliau bisa mencapai karir setingkat itu, sungguh luar biasa.

Anda bisa bayangkan, kondisi salah satu kaki tanpa lutut, membuat beliau hanya bisa menggerakkan kaki tersebut melalui sendi yang ada di pangkal paha, dan kaki tersebut tidak bisa dibengkokkan. Tak, hanya itu, jari-jemari kaki salah satu kakinya juga tidak sempurna, terjadi penggabungan, kecuali induk jarinya. Hingga, sepatunya terlihat menggembung.

Hmmm... itu bukan saya karang-karang, namun beliaulah yang langsung menunjukkan kepada kami, mungkin supaya kami lebih bersemangat untuk berusaha.

Terima kasih untuk kunjungan bapak ROM sumatra ke cabang kami. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kunjungi Juga