Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

2014/01/07

Negeri Seribu Bahasa

Itulah Indonesia, negriku tercinta, yang memiliki ragam bahasa yang kaya.

Senin kemarin, tiba-tiba pimpinan cabang menunjuk saya untuk menjadi moderator upacara rutin senin. Katanya, berhubung karna saya menggunakan seragam baru, jadi beliau menunjuk saya, hahaha....

Upacara pun mulai saya buka dengan salam khas perusahaan kami bekerja. Acara selanjutnya adalah sharing. Ada beberapa teman-teman yang belum pernah saya lihat sharing selama saya sudah bergabung bersama di perusahaan ini.

Pertama, saya menunjuk seorang yang sudah lebih dulu bergabung dan satu divisi dengan saya. Saya bermaksud, agar dia berani berbicara di depan orang untuk menyampaikan apakah itu ide, pengalaman, atau apa sajalah, yang penting berbicara. Namun, dia bilang pas dululah.. Hihihi... Mudah2an senin depan dia sudah ada ide.

Next, saya menunjuk ke satu orang teman salesman, katanya pas juga.

Haduh, siapa lagi nih yang mau ditunjuk fikirku. Haha..

Akhirnya, saya menunjuk satu orang yang berdiri persis berhadapan dengan saya. Hahaha....

Awalnya, dia bilang pas. Tapi, akhirnya berani juga untuk sharing. Sharingnya tentang negeri seribu bahasa. Hahaha...

Pengalamannya yang berpindah-pindah dengan keluarga dan masa kuliah membuatnya menemui berbagai bahasa yang berbeda untuk tiap daerah yang dilaluinya.

Ada daerah dengan penekanan intonasi vokal yang jelas dan terasa kasar, dan ada pula yang penekanannya lemah dan cenderung samar, begitulah katanya.

Syukur saja, saya dari Medan (bagian asahan) bekerja di jambi ini, logat bahasanya tidak jauh berbeda dengan bahasa di kampung kami, pakai o o. Hehehe...

Namun ada beberapa kata yang berbeda. Misal:
- Kami : aku
- kagek : nanti
- bassing beh : asal saja

Masih ada kata-kata lain mungkin yang belum pernah terdengar, haha..

Begitulah memang, jika kita menilainya positif dan menerima dan menyesuaikan perbedaan bahasa tersebut, sebenarnya itu menambah kekayaan bahasa kita.

Coba bayangkan, seandainya cuma ada satu bahasa manusia di dunia ini?? Kayak kambing, yang cuma punya satu bahasa, taunya ngembeeekk??? :p

Betapa membosankan jadinya bukan?? Lantas, kenapa harus ada bahasa internasional?? Apakah ini ingin menyepertikambingkan manusia?? Hahaha...

Boleh saja kita belajar bahasa asing, tapi jangan lupa bahasa daerah masing-masing.

*Sorry kepada yang saya tunjuk tiba-tiba untuk sharing. Hihihi... Tapi, bagus kok berani bicara refleks.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kunjungi Juga